LEMBAGA PENDIDIKAN BERBASIS TAUHID

Posted by


oleh: Munir Misbah
 
Berdasarkan kisah yang dilukiskan al-Qur’an (lihat, QS. al-Baqarah: 30-39 dan QS.al-Hijr: 26-46), bahwa ketika Adam as. dipersiapkan Allah untuk menjadi khalifah-Nya di bumi, Allah membekalinya dengan ilmu pengetahuan, supaya sang khalifah dapat mengemban amanat-Nya yang berat. Inti amanat allah tersebut adalah menjaga tauhid dari berbagai tantanganya. Tantangan yang paling nyata dan paling utama, adalah sikap konfrontatif Iblis terhadap Adam as., yang mengakibatkan Iblis itu dicap sombong dan kafir oleh Allah. Konsekwensinya sejak saat itu pula kafir/kekafiran menjadi musuh tauhid yang paling utama.

Menurut Abu Hasan Ali al-Nadwi dan Fazlur Rahman,  ketika  perseteruan antara ketauhidan  vs kekafiran itu   berlangsung  di  bumi, kekafiran tersebut  bercabang dan berkembang dalam  berbagai bentuknya. Sehingga kekafiran dapat muncul dari kelompok manusia, (meski secara jasmani mereka merupakan generasi keturunan adam as), disamping kekafiran yang terus disemaikan oleh generasi penerus Iblis.  Apakah kekafiran tersebut dalam bentuk kepercayaan spiritual yang anti tauhid, penyangkalan terhadap kebenaran agama, penyangkalan terhadap ajaran Nabi, penolakan kepada cita-cita ajaran Islam, perlawanan terhadap kebenaran sejati (al-Haq) ataupun  bentuk-bentuk lainnya .

Bentuk  kekafiran apapun tidak akan mensejahterakan umat manusia, karena setiap kekafiran merupakan “corong  Iblis  dan syetan” yang mengajak kepada kesesatan dan menjauhi kebenaran. Sehingga karenanya, generasi manusia yang terjerumus kepada kekafiran tersebut, pasti ditimpa kerugian dan bahkan kehancuran.

Supaya generasi manusia yang  beriman selamat dari jerat kekafiran, mereka harus dibimbing melalui lembaga-lembaga pendidikan yang baik dan benar. Lembaga yang dimaksud, adalah yang sedapat mungkin mau dan mampu memverifikasi teori-teori ilmu pengetahuan sains dan teknologi (yang akan diajarkan kepada peserta didik di lingkungannya masing- masing), berdasarkan suara wahyu dan ketauhidan. Karena peserta didik, adalah pemegang panji ketauhidan yang meneruskan tugas Adam as.

Lembaga-lembaga pendidikan, apalagi yang beratribut Lembaga Pendidikan Islam, dari segi dasar dan tujuannya, harus tidak berbeda dengan Islam sebagai induknya. Apabila  dasar dari Islam itu tauhid dan tujuannya tauhidullah, maka pendidikannyapun harus berdasarkan tauhid. Dan tujuannya haruslah berorientasi pada “mencetak  generasi yang  bertauhid”. Sehingga  segala kerangka ilmu pengetahun, sains dan teknologi yang akan diajarkan di dalamnya harus melewati  “verifikasi ” tersebut.

Masalah ini, memang  bukanlah hal yang sepele, karena tentu saja  memerlukan perumusan yang  serius, sebelum dilakukannya tindakan nyata. Perumusan dan pelaksanaan semua ini menjadi tanggungjawab kaum muslimin yang berkompeten secara  bersama-sama, sesuai kapasitas mereka masing-masing. Lebih-lebih dari kalangan perguruan tinggi Islam dan para cendikiawan yang memiliki kewenangan. Tujuan dari semua itu adalah supaya generasi manusia bertauhid dapat mandiri dalam pendikan, ilmu pengtahuan, sains dan teknologinya.

Semaga MAN Konjo yang ada dipojok Tangerang ini, mampu menjadi bagian  penting dari lembaga-lembaga yang diharapkan tersebut. Seiring dengan  visi MAN Keronjo yaitu ” Unggul, Islami dan Populis di tahun 2016”.

 

 


Blog, Updated at: 18.08

1 komentar:

  1. Amiin.Mudah-mudahan MAN Kronjo Menjadi Lembaga Pendidikan yang mampu menelurkan cendekiawan-cendekiawan yang berlandaskan ke-Tauhid-an, sehingga menjadi manusia yang selalu menebarkan dan menyebarkan serta mempertahankan ke-Tauhid-an.Menjadi Generasi penerus yang cerdas namun tetap berakhlaq mulia.

    BalasHapus